A.
Biodata Ronggo
Warsito
B.
Karir Masa
Muda
Sebagai putra bangsawan Burham mempunyai seorang emban
bernama Ki Tanujoyo sebagai guru mistiknya. Di masa kematangannya sebagai
pujangga, Ronggowarsito dengan gamblang dan wijang mampu menuangkan
suara jaman dalam serat-serat yang ditulisnya. Ronggowarsito memulai karirnya
sebagai sastrawan dengan menulis Serat Jayengbaya ketika masih
menjadi mantri carik di Kadipaten Anom dengan sebutan M. Ng. Sorotoko.
Dalam serat ini dia berhasil menampilkan tokoh seorang pengangguran
bernama Jayengboyo yang konyol dan lincah bermain-main dengan
khayalannya tentang pekerjaan. Sebagai seorang intelektual, Ronggowarsito
menulis banyak hal tentang sisi kehidupan. Pemikirannya tentang dunia tasawuf tertuang
diantaranya dalam Serat Wirid Hidayatjati, pengamatan sosialnya
termuat dalam Serat Kalatidha, dan kelebihan beliau dalam dunia
ramalan terdapat dalam Serat Jaka Lodhang, bahkan pada Serat
Sabda Jati terdapat sebuah ramalan tentang saat kematiannya sendiri.
Pertama mengabdi pada keraton Surakarta Hadiningrat
dengan pangkat Jajar. Pangkat ini meembuatnya menyandang nama Mas
Panjangswara., adalah putra sulung Raden Mas Tumenggung Sastranegara,
pujangga kraton Surakarta.. Semasa kecil beliau diasuh oleh abdi yang amat
kasih bernama Ki Tanudjaja. Hubungan dan pergaulan keduanya membuat
Ranggawaraita memiliki jiwa cinta kasih dengan orang-orang kecil (wong cilik).
Ki Tanudjaja mempengaruhi kepribadian Ranggawarsita dalam penghargaannya kepada
wong cilik dan berkemampuan terbatas. Karena pergaulan itu, maka dikemudian
hari, watak Bagus Burham berkembang menjadi semakin bijaksana.
C. Sejarah Pejuangannya
Menjelang dewasa (1813 Masehi), ia pergi berguru
kepada Kyai Imam Besari dipondok Gebang Tinatar. Tanggung jawab selama berguru
itu sepenuhnya diserahkan pada Ki Tanudjaja. Ternyata telah lebih dua bulan,
tidak maju-rnaju, dan ia sangat ketinggalan dengan teman seangkatannya.
Disamping itu, Bagus Burham di Panaraga mempunyai tabiat buruk yang berupa
kesukaan berjudi. Dalam tempo kurang satu tahun bekal 500 reyal habis bahkan 2
(dua) kudanyapun telah dijual. Sedangkan kemajuannya dalam belajar belum
nampak., Kyai Imam Besari menyalahkan Ki Tanudjaja sebagai pamong yang selalu
menuruti kehendak Bagus Burham yang kurang baik itu. Akhirnya Bagus Burham dan
Ki Tanudjaja dengan diam-diam menghilang dari Pondok Gebang Tinatar menuju ke
Mara. Disini mereka tinggal di rumah Ki ngasan Ngali saudara sepupu Ki
Tanudjaja. Menurut rencana, dari Mara mereka akan menuju ke Kediri, untuk
menghadap Bupati Kediri Pangeran Adipati cakraningrat. Namun atas petunjuk Ki
Ngasan Nga1i, mereka berdua tidak perlu ke Kediri, melainkan cukup menunggu
kehadiran Sang Adipati Cakraningrat di Madiun saja, karena sang Adi pati akan
mampir di Madiun dalam rangka menghadap ke Kraton Surakarta. Selama menunggu
kehadiran Adipati Cakraningrat itu, Bagus Burham dan Ki Tanudjaja berjualan
'klitikan' (barang bekas yang bermacam-macam yang mungkin masih bisa
digunakan). Di pasar inilah Bagus Burham berjumpa dengan Raden kanjeng Gombak,
putri Adipati Cakraningrat, yang kelak menjadi isterinya.
Kemudian Burham dan Ki Tanudjaja meninggalkan Madiun.
Kyai Imam Besari melaporkan peristiwa kepergian Bagus Burham dan Ki Tanudjaja
kepada ayahanda serta neneknya di Solo/Surakarta. Raden Tumenggung Sastranegara
memahami perihal itu, dan meminta kepada Kyai Imam Besari untuk ikut serta
mencarinya. Selanjutnya Ki Jasana dan Ki Kramaleya diperintahkan mencarinya.
Kedua utusan itu akhirnya berhasil menemukan Burham dan Ki Tanudjaja, lalu
diajaknyalah mereka kembali ke Pondok Gebang Tinatar, untuk melanjutkan berguru
kepada Kyai Imam Besari.
Ketika kembali ke Pondok, kenakalan Bagus Burham tidak
mereda. Karena kejengkelannya, maka Kyai Imam Besari memarahi Bagus Burham.
Akhirnya Bagus Burham menyesali perbuatannya dan sungguh-sungguh menyesal atas
tindakannya yang kurang baik itu. Melalui proses kesadaran dan penghayatan
terhadap kenyataan hidupnya itu, Bagus Burham menyadari perbuatannya dan
menyesalkan hal itu. Dengan kesadarannya, ia lalu berusaha keras untuk menebus
ketinggalannya dan berjanji tidak mengulangi kesalahannya, ia juga berusaha
untuk memperhatikan keadaan sekitarnya, yang pada akhirnya justru mendorongnya
untuk mengejar ketinggalan dalam belajar. Dengan demikian muncul kesadaran baru
untuk berbuat baik dan luhur, sesuai dengan kemampuannya.
Sejak saat itu, Bagus Burham belajar dengan lancar dan
cepat, sehingga Kyai Imam Besari dan teman-teman Bagus Burham menjadi heran
atas kemajuan Bagus Burham itu. Dalam waktu singkat, Bagus Burham mampu
melebihi kawan-kawannya. Setelah di Pondok Gebang Tinatar dirasa cukup, lalu
kembali ke Surakarta, dan dididik oleh neneknya sendiri, yaitu Raden
Tumenggung Sastranegara. Neneknya mendidik dengan berbagai ilmu pengetahuan
yang amat berguna baginya. Setelah dikhitan pada tanggal 21 Mei l8l5 Masehi,
Bagus Burham diserahkan kepada Gusti Panembahan Buminata, untuk
mempelajari bidang Jaya-kawijayan (kepandajan untuk menolak suatu perbuatan
jahat atau membuat diri seseorang merniliki suatu kemampuan yang melebihi orang
kebanyakan), kecerdas-an dan kemampuan jiwani.Setelah tamat berguru, Bagus
Burham dipanggil oleh Sri Paduka PB.IV dan dianugerahi restu, yang terdiri dari
tiga tingkatan, yaitu :
Pertama : Pendidikan
dan pembentukan kepribadian untuk mengatasi pubersitas. Hal ini dibuktikan
dengan pendidikan Kyai Imam Besari, yang didasari oleh cinta kasih dan
mengakibatkan Bagus Burham memiliki jiwa halus, teguh dan berkemauan keras.
Pendidikan dan pembentukan kepribadian untuk mengatasi pubersitas. Hal ini
dibuktikan dengan pendidikan Kyai Imam Besari, yang didasari oleh cinta kasih
dan mengakibatkan Bagus Burham memiliki jiwa halus, teguh dan berkemauan keras.
Pendidikan dan pembentukan kepribadian untuk mengatasi pubersitas. Hal ini dibuktikan
dengan pendidikan Kyai Imam Besari, yang didasari oleh cinta kasih dan
mengakibatkan Bagus Burham memiliki jiwa halus, teguh dan berkemauan keras.
Kedua : Pembentukan
jiwa seni oleh neneknya sendiri, Raden Tumenggung Sastranagara, seorang pujangga
berpengetahuan luas. Dalam hal pendidikan, RT. Sastranagara amat terkenal
dengan gubahannya Sasana Sunu dan Dasanama Jarwa. Dari neneknya,
Bagus Burham mendapatkan dasar-dasar tentang sastra Jawa. Pembentukan jiwa seni
oleh neneknya sendiri, Raden Tumenggung Sastranagara, seorang pujangga
berpengetahuan luas. Dalam hal pendidikan, RT. Sastranagara amat terkenal
dengan gubahannya Sasana Sunu dan Dasanama Jarwa. Dari neneknya,
Bagus Burham mendapatkan dasar-dasar tentang sastra Jawa.
Ketiga : Pembentukan
rasa harga diri, kepercayaan diri dan keteguhan iman diperoleh dari Gusti
Pangeran Harya Buminata. Dari pangeran ini, diperoleh pula ilmu Jaya-kawijayan,
kesaktian dan kanuragan. Proses inilah proses pendewasaan diri, agar siap dalam
terjun kemasyarakat. dan siap menghadapai segala macam percobaan dan dinamika
kehidupan.Bagus Burham secara kontinyu mendapat pendidikan lahir batin yang
sesuai dengan perkembangan sifat-sifat kodratiahnya, bahkan ditambah dengan
pengalamannya terjun mengembara ketempat-tempat yang dapat menggernbleng
pribadinya. Seperti pengalaman ke Ngadiluwih, Ragajambi dan tanah Bali.
Disamping gemblengan orang-orang tersebut diatas, terdapat pula bangsawan
keraton yang juga memberi dorongan kuat untuk meningkatkan kemampuannya,
sehingga karier dan martabatnya semakin meningkat. Tanggal 28 Oktober 1818, ia
diangkat menjadi pegawai keraton dengan jabatan Carik Kaliwon di Kadipaten
Anom, dengan gelar Rangga Pujangga Anom, atau lazimnya disebut dengan Rangga
Panjanganom.
D. Kisah Asmara
Bersamaan dengan itu, Mas Rangga Panjanganom
melaksanakan pernikahan dengan Raden Ajeng Gombak dan diambil anak angkat oleh
Gusti panembahan Buminata. Perkawinan dilaksanakan di Buminata. Saat itu usia
Bagus Burham 21 tahun. Setelah selapan (35 hari) perkawinan, keduanya
berkunjung ke Kediri, dalam hal ini Ki Tanudjaja ikut serta. Setelah berbakti
kepada mertua, kemudianBagus Burham mohon untuk berguru ke Bali yang sebelumnya
ke Surabaya. Demikian juga berguru kepada Kyai Tunggulwulung di Ngadiluwih,
Kyai Ajar Wirakanta di Ragajambi dan Kyai Ajar Sidalaku di Tabanan-Bali. Dalam
kesempatan berharga itu, beliau berhasil membawa pulang beberapa catatan
peringatan perjalanan dan kumpulan kropak-kropak serta peninggalan lama dari
Bali dan Kediri ke Surakarta.
Sekembali dari berguru, ia tinggal di Surakarta
melaksanakan tugas sebagai abdi dalem keraton. Kemudian ia dianugerahi pangkat
Mantri Carik dengan gelar Mas ngabehi Sarataka, pada tahun 1822. Ketika
terjadi perang Diponegoro (th.1825-1830), yaitu ketika jaman Sri Paduka PB VI,
ia diangkat menjadi pegawai keraton sebagai Penewu Carik Kadipaten Anom dengan
gelar Raden Ngabehi Ranggawarsita, yang selanjutnya bertempat
tinggal di Pasar Kliwon. Dalam kesempatan itu, banyak sekali siswa-siswanya
yang terdiri orang-orang asing, seperti C.F Winter, Jonas Portier, CH Dowing,
Jansen dan lainnya. Dengan CF.Winter, Ranggawarsita membantu menyusun kitab
Paramasastra Jawa dengan judul Paramasastra Jawi. Dengan Jonas
Portier ia membantu penerbitan majalah Bramartani, dalam kedudukannya sebagai
redaktur.Majalah ini pada jaman PB VIII dirubah namanya menjadi Juru Martani.
Namun pada jaman PB IX kembali dirubah menjadi Bramartani.
Setelah neneknya RT. Sastranegara wafat pada tanggal
21 April 1844, R.Ng. Ranggawarsita diangkat menjadi Kaliwon Kadipaten Anom dan
menduduki jabatan sebagai Pujangga keraton Surakarta Hadiningrat pada tahun
1845. Pada tahun ini juga, Ranggawarsita kawin lagi dengan putri RMP.
Jayengmarjasa. Ranggawarsita wafat pada tahun 1873 bulan Desember hari Rabu pon
tanggal 24.
E.
Mitos Pemimpin Ramalan
Ronggowarsito dalam Perjalanan Politik Indonesia
Bagi sebagian orang khususnya di Jawa banyak yang
masih meyakini bahwa ada korelasi atau hubungan antara PEMIMPIN versi ramalan Ronggowarsito dengan
perpolitikan Indonesia khususnya dalam memilih pemimpin (Raja/Presiden) .
Meskipun sebagian masyarakat lainnya tidak mempercayai hal itu, akan tetapi
tidak ada salahnya jika kita sedikit membuka wawasan bahwa mitos PEMIMPIN versi
ramalan Ronggowarsito bukan hal yang bersifat klenik dan sebagainya akan
tetapi lebih sebagai referensi atau wawasan pengetahuan kita. Salah satu ramalan Ronggowarsito
yang terkenal yang sering digunakan sebagai bahan diskusi berbagai
komunitas sejarah dan budaya adalah kedatangan SATRIO PININGIT yang
akan memimpin Indonesia. Berdasarkan
ramalan Ronggowarsito ada periode sebagai tanda munculnya pemimpin
yaitu:
1. SATRIO
KINUNJORO MURWO KUNCORO
Artinya
Kesatria/Pemimpin yang terpenjara yang membuka kemasyuran (negara)
jika mengacu yang sudah terjadi.
jika mengacu yang sudah terjadi.
Bisa disimpulkan
bahwa yang dimaksud adalah Presiden pertama Bapak Soekarno
2. SATRIO MUKTI
WIBOWO KESANDUNG KESAMPAR.
Artinya Kesatria/Pemimpin terhormat
berwibawa yang tersandung dan tersisihkan.
untuk yang ke 2 ada tiga presiden yang mengalaminya
untuk yang ke 2 ada tiga presiden yang mengalaminya
·
Bp. Soeharto
·
Bp. Habibie
·
Gus Dur
Dari ketiga
mantan presiden ini semua adalah orang yang terkenal tidak hanya di Indonesia
tapi di dunia internasional tapi perjalanannya tersandung oleh mahasiswa dan
MPR dan setelah itu tersisihkan.
3. SATRIO
JINUMPUT SUMELA ATUR.
Artinya Kesatria/Pemimpin yang
diambil/diangkat sebagai pengganti (mengatur sementara). Untuk ke 3 yang
menjalani
·
Ibu Megawati
Beliau
menjadi presiden setelah Gus Dur dilengserkan oleh MPR
4. SATRIO LELONO
TAPA NGRAME.
Artinya Kesatria/Pemimpin pengembara
yang bertapa ditengah keramaian
·
Bp. SBY
Karena tidak
mendapatkan dukungan kuat di DPR maka sibuk bekerja mencari dukungan kesana
kemari di keramaian gedung DPR
5. SATRIO
PININGIT HAMONG TUWUH.
Artinya Kesatria/Pemimpin Tuwuh
(muncul/tumbuh) untuk hamong/momong (merawat/menjaga/meneruskan)
·
Bp. SBY
Karena
beliau menjabat lagi dan kejadiannya hampir sama dengan yang pertama tidak bisa
mendapatkan dukungan yang kuat di DPR
6. SATRIO
BOYONG PAMBUKANING GAPURO.
Artinya Kesatria/Pemimpin yang
pindah tempat. (gapura biasanya batas wilayah)
Tapi ada
beberapa kriteria yg bisa yang memungkinkan Capres konvensi Demokrat (jika dari
menteri/pejabat negara lainnya) Dan capres PDIP.
7. SATRIO
PINANDITO SINISIHAN WAHYU.
Artinya Kesatria/Pemimpin berjiwa
sholeh dan religus.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
BalasHapusKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.